Buatan manusia yang dapat membantu kehidupan manusia adalah bagian dari teknologi. Meskipun teknologi sering diartikan sempit sebagai sesuatu yang berkaitan dengan modernitas, komputer, alat-alat canggih. Namun, bagi apapun buatan manusia yang dapat membantu kehidupan manusia layak mendapat sebutan teknologi.
Teknologi hadir dari “keresahan” manusia karena masalah masalah tertentu, misal lift yang dibuat karena memudahkan menaiki gedung bertingkat, telepon untuk bisa bertegur sapa dengan orang yang berjarak jauh, internet agar dapat mudah mengakses berbagai macam informasi dengan waktu yang lebih cepat, dan sebagainya.
Teknologi memang dibuat berdasarkan masalah nyata yang terjadi, namun terkadang solusi bagi satu pihak adalalah masalah bagi pihak yang lain. Katakanlah dalam sebuah perang, masalah bagi satu pihak ada adalah bagaimana memenangkan peperangan, jika masalah nya terpenuhi maka akan menjadi masalah bagi pihak lain (korban jiwa, ekonomi ambruk, kehilangan tempat tinggal, dsb)
Iya, saya tau itu analogi tersebut mungkin terdengar terlalu ekstrim. Namun, coba bayangkan bahkan dengan teknologi yang terlihat umum di kehidupan sehari-hari pun, misalnya telepon yang bisa digunakan untuk melepas rindu dengan orang yang jauh, untuk sebagian orang adalah malapetaka karena ditipu melalui telepon.
Sebagaimana kehadiran manusia yang bisa menjadi manfaat atau mudharat, teknologi pun juga begitu. Teknologi Dari Masyarakat dan Untuk Masyarakat memang benar, terlepas dari manfaat atau mudharatnya, kita sebagai masyarakat ikut terdampak. Hanya saja, peran kita sebagai “subjek” kehidupan diri kita sendiri tidak kalah besar untuk menentukan seberapa besar manfaat atau mudharat yang kita dapat dari teknologi